Contoh Laporan Membaca yang Baik dan Benar

Tuesday, May 12, 2015

Contoh Laporan Membaca yang Baik dan Benar

Hy guys, kali ini aku bakal ngepost tugas bahasa Indonesiaku yakni tugas tentang laporan membaca. Mungkin di sini masih banyak yang belum ngerti format laporan membaca. oke deh lgsg aja yak. cekidot...

 LAPORAN MEMBACA 

 
 
I. Identitas Buku
    1.  Judul                             : Aku Harus Jadi Malaikat!
    2. Penulis                          : Zakiyah D. Aziz 
    3. Penerbit                        : DIVA Press 
    4. Tahun terbit                 : Mei, 2013
    5. Halaman                       : 225 halaman  
   6. Ilustrasi Sampul      : Novel yang berjudul “Aku Harus Jadi Malaikat!” ini memiliki sampul warna merah, dengan tulisan grafiti berwarna kuning  yang khas membuat daya tarik tersendiri bagi pembaca. Di bawah judul terdapat gambar pelaku utama yang telah kehilangan satu kakinya , kemudian diikuti dengan nama beken sang pengarang “Dee”. Sedangkan di bagian belakang novel ini terdapat sejumlah komentar dari pakar-pakar yang telah membaca novel ini. 
                                                           
II. Aktifitas Membaca
   Saya membaca novel ini kurang lebih 3 hari lamanya dengan berbagai halangan, terkadang ngantuk, malas dan lain sebagainya. saya mulai membaca novel ini hari Selasa tanggal 5 Mei,2014. Pada hari pertama dan kedua saya membaca novel ini kurang lebih sebanyak 100  halaman dan pada hari ketiga saya hanya tinggal menuntaskannya. Dalam kegiatan membaca biasaya saya lebih suka berada pada tempat yang sepi dan dalam posisi duduk santai.Setelah saya selesai membaca novel ini , saya mencoba mengulanginya lagi dengan membaca asal halaman tujuan saya hanya sebagai pengingat saja.

III. Sinopsis
    Novel berjudul Aku Harus Jadi Malaikat ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki yang bernama Adi Nugroho. Adi nugroho termasuk anak yang kurang beruntung. Ia terlahir dari pasangan suami-istri yang ekonominya lemah. Ketika Adi berumur 3 tahun, orang tuanya ingin mengadu nasib di Jakarta, nenek dan kakek Adi merasa keberatan jika Adi ikut ke Jakarta karena kondisi ibunya yang saat itu sedang mengandung adiknya.Akhirnya Adi tinggal dengan nenek dan kakeknya di kampung. Akibat dari kasih sayang nenek dan kakeknya yang berlebihan. Adi tumbuh dan berkembang menjadi anak yang manja,cengeng,tidak mandiri, serta mudah mengeluh terhadap kejadian dalam kehidupannya. Karena orang tuanya sudah cukup mapan ,setelah lulus SMA ,Adi memutuskan ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ternyata setelah dia bertransmigrasi, dirinya belum siap untuk tinggal di Jakarta.. Semester pertama kuliah di Jakarta, dia hanya menghabiskan waktunya untuk berhura-hura tanpa memperdulikan bahwa dia hanya anak dari seorang karyawan yang hidup sederhana karena membiayai tiga anaknya. Segala permintaannya harus dituruti termasuk meminta motor, karena merasa gengsi ketika seorang mahasiswa jalan kaki atau naik bus.
       Ketika Adi dan teman-temannya menonton koser di Ancol, terjadi sebuah kecalakaan kecil pada dirinya. Sandal yang dia pakai terlepas ketika harus berhimpitan bersama penonton yang lain. Dia tidak memperhatikan tanah ketika asyik menikmati musik, akhirnya sebuah pecahan botol dari bahan beling merobek telapak kakinya. Pada awalnya dia hanya menganggap hanya luka biasa, namun lama-kelamaan membengkak dan terinfeksi. Inilah awal dari kisah tragisnyanya yang mengharuskan kaki kanannya teramputasi karena jika tidak begitu luka tersebut menjalar lebih parah.(Hal 24)  Inilah rahasia kebesaran Tuhan padanya, yang  menyadarkan dirinya bahwa dibalik cobaan menyimpan hikmah jika kita tidak pesimis. Di hari-hari berikutnya, Adi tidak pernah keluar lagi dari dalam rumahnya karena merasa malu bertemu orang-orang yang mungkin hanya memandangnya denga mata penuh belas kasih. Rasa minder pun kini mulai menguasai diri Adi. Lama hidup bersama kedua orang tua ditambah perasaan bahwa dirinya hanya menjadi beban beban ekonomi bagi keduanya.. Setelah lama mencari solusi, akhirnya Adi memutuskan untuk membuka les privat.  Setelah ayah dan ibunya tahu bahwa sekarang Adi mampu mendapat hasil yang cukup setelah membuka les privat dan tahu akan akademis yang dimiliki Adi. Mereka pun menginginkan agar Adi melanjutkan kuliahnya. Adi menolak keras dan tidak mau mengindahkan keinginan kedua orang tuanya tersebut, tetapi setelah lama dibujuk akhirnya dia pun luluh. Di masa-masa kuliah, kepercayaan-kepercayaan diri pun mulai terbangun dalam jiwanya. Adi yang dulunya dikenal sebagai orang yang suka minder, pesimis, putus asa, tak mau berusaha, akhirnya Adi berhasil menjadi motivator ulung yang sukses.
IV. Tanggapan
 Cerita dalam Novel ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah difahami. Hal ini mempermudah pembaca untuk menyerap segala pesan yang tersurat dalam novel ini. Banyak nilai positif dari Novel ini yang bisa kita ambil. Novel ini memperlihatkan pada kita tentang sosok Adi Nugroho yang berusaha bangkit dari keterpurukannya. Selain itu novel ini juga membuat kita mengerti akan pentingnya rasa bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.Novel ini juga mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap sesama terutama terhadap Ibu.
  Menurut pengamatan saya, novel ini sama sekali tidak bermuatan negatif dan bisa dibaca semua kalangan dalam semua tingkatan umur. Saya merekomendasikan Novel ini supaya dibaca oleh semua orang. Terutama dalam keluarga, novel ini harus dibaca oleh anak-anak untuk belajar dari sosok Adi,. Dan untuk orang tua supaya mereka belajar dari sosok orang tua Adi untuk menjadi orang tua yang baik bagi keluarga.

Sorry kalo ada typo atau agak berantakan. Thanks yak buat yg udah berkunjung :) ...


1 comments:

  1. DheClow said...:

    thanks buat infonya :)

Post a Comment

 
Berbagi Ilmu dan Informasi © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum