Pages

  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

CONTOH KARYA ILMIAH

Monday, June 6, 2016 1 comments

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat-Nyalah tugas karya ilmiah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Karya kami ini, membahas mengenai “Perilaku Hidup Konsumtif di Kalangan Remaja”.
Karya ilmiah  ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memperdalam pemahaman dalam pembuatan karya ilmiah maupun makalah.
Dalam proses penyusunan karya ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih kami khususkan kepada yang terhormat  Ibu xxx selaku guru bahasa indonesia di SMPN x yang telah membimbing kami dalam proses penyelesain karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu mohon saran dan kritiknya . Kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
                                                                                   
                                                                              18 Februari 2015
                                                                  





           





HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “Perilaku Hidup Konsumtif di Kalangan Remaja” disusun oleh xxx dan xxx. Telah dibaca dan disahkan di Jakarta tanggal ... 







DAFTAR ISI
...............................................................................
 

...............................................................................
HALAMAN JUDUL                                                                              1
...............................................................................
  KATA PENGANTAR                                                                                2 
...............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN                                                                          3
DAFTAR ISI                                                                                    4
...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.           
...............................................................................
Latar Belakang                                                                             5
B.             
....................................................................................
Identifikasi Masalah
C.            
...............................................................................
Rumusan Masalah
D.           
................................................................................
Tujuan Penulisan                                                                          6
E.             Metode Penulisan
...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    
...............................................................................
   Makna Konsumtif                                                                                                             7
B.     
..............................  ......................................................
   Pemicu Perilaku Konsumtif                                                              
C.     
...................................... ............................................
                Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja                                                               8
D.        Cara Menghindari Perilaku Konsumtif                                                9
................................................................
BAB III PENUTUP 
A.  
.......................................................................
   Kesimpulan                                                                                                                       10
B.  
...............................................................................
   Saran
DAFTAR PUSTAKA








BAB I 
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap orang mempunyai kebutuhan hidup yang dipenuhinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada orang dewasa, perilaku konsumtif pun banyak melanda para remaja.        
Berbagai produk industri mengincar remaja sebagai target pemasarannya, antara lain karena karakteristik mereka yang labil, spesifik dan mudah dipengaruhi sehingga akhirnya mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, namun membeli dilakukan karena alasan-alasan lain seperti sekedar mengikuti mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya.
Remaja merupakan obyek yang menarik untuk diminati oleh para ahli pemasaran. Kelompok usia remaja adalah salah satu kekuatan bagi produsen karena remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, cenderung boros dalam menggunakan uangnya, lebih mudah terpengaruh teman dalam berperilaku, dan biasanya lebih mementingkan gengsinya untuk membeli barang-barang bermerk agar mereka dianggap tidak ketinggalan zaman.     
Perilaku konsumtif remaja terhadap barang-barang bermerk menarik untuk diteliti mengingat remaja sebenarnya belum mampu bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya. Maka berdasarkan permasalahan  di atas, kami tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang perilaku hidup boros.

B.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1)      Banyaknya remaja yang belum mengetahui dampak perilaku konsumtif/boros.
2)      Banyaknya remaja yang masih belum mampu menahan untuk membeli barang yang sesuai keinginannya bukan kepentingannya.
3)      Banyaknya remaja yang masih belum memiliki pemahaman tentang pola hidup hemat.


C.   Rumusan Masalah
 Bagaimana cara menghindari perilaku konsumtif di kalangan remaja?



D.   Tujuan Penulisan
  Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :
1)      Agar remaja dapat menahan keinginannya untuk tidak hidup boros.
2)      Agar remaja mengetahui pemicu perilaku hidup boros.
3)      Agar remaja mengetahui dampak perilaku hidup boros.
4)      Agar remaja dapat menghindari perilaku hidup boros.

E.   Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode diskriptif, yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Makna Konsumtif
Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Kata konsumtif (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama dengan kata konsumerisme. Padahal, kata yang terkahir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.
Suprana mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebagai kecenderungan seseorang yang berperilaku secara berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Penyebab perilaku konsumtif adalah semakin membaiknya keadaan sosial ekonomi sebagai masyarakat, membanjirnya barang – barang produksi, efektifnya sarana periklanan termasuk didalamnya media massa berkembangnya gaya hidup, mode,masih tebalnya sikap gengsi, status sosial.
Lubis (1987)  mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang
tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya
keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Jadi perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.  Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.


B.   Pemicu Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif sekarang ini semakin terus mengakar di dalam gaya hidup sekelompok bahkan hampir semua remaja. Ada beberapa penyebab para remaja cenderung berperilaku konsumtif, yaitu :
1)   Pengaruh kapitalisme dan  globalisasi, dengan semakin banyaknya mall, supermarket, dan toko serba ada, saat ini telah menjadi komoditas masyarakat terutama kaum remaja. Kehadirannya dianggap mampu mengubah simbol peradaban manusia sehingga bisa mengubah dunia menuju suatu kondisi yang konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend atau gaya hidup baru para remaja. Kondisi ini pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya consumer. (Chaney, David., dalam “ Lifestyles  1996 : 8 )

2)   Hasrat ( Dorongan dasar psikis manusia ), bahwa manusia itu senantiasa terdorong untuk menilai atau mencari sesuatu yang lebih, dalam kehidupannya, disadari maupun tidak, manusia selalu dipenuhi oleh berbagai keinginannya kepada segala sesuatu yang lebih atau melampaui. Hasrat memang terbentuk dari rasa kurang (lack), namun hasrat terbentuk dari dua bentuk dorongan dasar yang membuat manusia jadi menginginkan sesuatu.
3)   Remaja sebagai usia peralihan, karena usia remaja adalah usia untuk mencari identitas diri, dimana remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha mengikuti berbagai atribut yang sedang populer. Salah satu jalan untuk menjadi populer adalah dengan bergaya, mengikuti apa yang sedang menjadi trend pada saat ini,.
4)   Pengaruh lingkungan, kebiasaan remaja yang berperilaku konsumtif disebabkan juga oleh pengaruh lingkungan, yaitu dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal, seperti pola asuh yang kurang bijak dari keluarga. Mereka yang hidup boros dan konsumtif biasanya dibesarkan dari orang tua yang boros pula. Umumnya lebih impulsif, yakni tidak tak bisa menunda keinginan. Akibat dari orang tua yang selalu memberikan pemenuhan atas setiap yang diinginkan. Dan juga tidak adanya rasa prihatin dan kesadaran dari dalam diri untuk tidak berperilaku konsumtif. Dan Lingkungan eksternal, seperti suka ikut-ikutan teman dan korban mode.
5)   Pengaruh Iklan, iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk yang ditujukan kepada khalayak lewat suatu media yang bertujuan untuk mempersuasi masyarakat untuk mencoba  dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya karena pola konsumsi seseorang terbantuk pada usia remaja. Kehadiran iklan dalam kehidupan masyarakat terutama remaja mampu menggiring seseorang untuk bertindak konsumtif.
C.   Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja
1)   Boros
Konsumerisme menjadikan remaja gemar menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal tidak begitu penting, hanya demi memenuhi keinginannya saja. Padahal seharusnya mereka membeli apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.

2)   Menimbulkan masalah ekonomi keluarga
Terkadang apa yang dituntut oleh remaja di luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang mengeluh saat anaknya mulai memasuki dunia remaja. Dalam hal ini, perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya.

3)   Menimbulkan kesenjangan sosial
Perilaku remaja yang konsumtif dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara remaja dari keluarga menengah ke atas yang selalu terpenuhi keinginannya dengan remaja yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.



D.   Cara Menghindari Perilaku Konsumtif
1)   Mengontrol Uang
Menabung dan mengontrol uang adalah hal yang penting agar anak tidak konsumtif. Perilaku menabung sendiri dapat mulai diterapkan mulai dari anak dapat berjalan. Bermula dari orang tua yang mengenalkan uang kepada anak, kemudian mengajarkan anak untuk memasukan uang koin ke dalam celengan. Setelah anak sudah mulai mengerti nilai uang, ajarkanlah anak untuk mengontrol uang.

2)   Bijak dalam berbelanja
Sikap bijak diperlukan untuk mengatur keuangan. Mengajarkan anak untuk bersikap bijak menggunakan sangat penting. Dengan mengajarkan anak untuk tidak langsung menghabiskan uangnya, dan menabung kembali uang kembalian usai membeli barang yang ia inginkan.

3)   Mengimbangi pengaruh konsumerisme dengan kegiatan positif
Mengikuti kegiatan olahraga, kesenian, kelompok-kelompok diskusi, atau berorganisasi, mereka bisa mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja, untuk melawan pengaruh buruk globalisasi ini, perlu pula didukung orang tua, masyarakat dan juga pemerintah dengan menyediakan media bagi remaja untuk berkreasi. Dengan beragam kegiatan positif ini, kita bisa mengasah kepekaan sosial, rasa nasionalisme, dan patriotisme terhadap bangsa.

4)   Belajarlah untuk menentukan skala prioritas
Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat pos-pos pengeluaran dan menentukan kira-kira berapa besarnya pos tersebut. Misalnya, untuk transportasi untuk perlengkapan sekolah (seragam, alat tulis, tas dll), untuk beli pulsa, untuk jajan dan sebagainya. Serta berusahalah untuk selalu berusaha mematuhi angka yang sudah tetapkan.

5)   Kurangi berpergian
Agar lebih hemat, kamu juga harus mengurangi untuk berpergian bersama teman-teman. Sering pergi bersama teman-teman pada hari libur tentunya akan membuat kamu menjadi boros dan pengeluaran jadi tak terkontrol. Selain itu, kurangi juga untuk berkumpul bersama teman-teman setelah pulang sekolah.





BAB III 
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Jadi perilaku konsumtif adalah perilaku konsumen yang bertindak secara emosional tanpa didasarkan perencanaan dan kebutuhan melainkan hanya karena suatu pemuasan pemenuhan keinginan akan suatu produk yang dianggap menarik. Perilaku konsumtif tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan dikendalikan oleh keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan duniawi. Kaum wanita cenderung untuk berperilaku konsumtif dibandingkan kaum pria. Perilaku konsumtif menyebabkan seseorang selalu merasa tidak puas, dan boros.
B.   Saran
1)     Hendaknya para remaja lebih bijak dalam mengontrol uang.
2)    Remaja hendaknya lebih memahami konsep hidup hemat.
3)    Peran orang tua sangat diperlukan untuk mendidik anak agar tidak boros.


DAFTAR PUSTAKA
- Warsidi, Edi. 2011. Jangan Mau Jadi Pemboros. Bandung Barat: Pringgandani.
- http://abudaud2010.blogspot.com/2010/12/pengertian-perilaku-konsumtif.html
-Tambunan, Raymond. 2001. Remaja Dan Perilaku Konsumtif. Jakarta : Artikel).
- http://pondokibu.com/cara-menghadapi-anak-yang-konsumtif.html


 
Berbagi Ilmu dan Informasi © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum